Di sebuah malam yang cukup dingin, terlihat berbagai pemandangan yang berwarna. Di Underpass Kartasura, kulihat seorang bapak paruh baya berbaju lusuh dengan muka lelahnya masih menjual jagung rebus dagangannya sembari melepas penat di samping riuhnya suara kuda besi. Di jalan yang sama, seorang kakek tua mengayuh becak dengan kepayahan, entah dengan muka kebahagiaan atau kesedihannya, menerjang angin yang menusuk para pemakai jalanan. Kontras dengan semua itu, di daerah sekitar kampus universitas di Surakarta, banyak pemuda nongkrong, entah apa yang mereka bicarakan. Berduaan, makan di tempat mewah, dan mengepulkan asap rokok menjadi pemandangan yang lumrah terjadi di sana.
Sebuah kontradiksi antara generasi lama dengan generasi baru, pertanyaannya apakah keadaan ini akan terus seperti ini atau berubah pada suatu masa?
First Adsense
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Angels Like You
Mmm, mmm, mmm Flowers in hand, waiting for me Every word in poetry Won't call me by name, only baby The more that you give, the less t...
-
Sekarang tibalah saatnya Izinkan kami mohon diri Memohon doa serta restu Kawan, Ibu, dan Bapak Guru Dengan rasa rindu di kalbu Titikla...
-
"Sesusah itu ya mencari senyum yang tulus kek biasanya?" Nanda mengernyitkan dahi karena pertanyaan yang menurutnya sederhana itu...
-
Di tengah malam yang senyap tanpa ada suara makhluk apapun, Iril bernostalgia tentang masa lalunya.. "Hamad.., Sani..., Hanah......
-
Nemu postingan story wa seseorang, disitu ada gambar cewek yang sedang menuangkan kopi/teh (aku menyebutnya demikian) namun airnya mala...
-
Akhir pekan yang membosankan. Helmi, seorang mahasiswa akhir terbangun dari tidur pendeknya. Tidur pedek seakan menjadi sarana untuk mendin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar